Parenting GAMAIS-Tantrum merupakan sebuah situasi yang wajar terjadi pada anak. Kondisi
ini biasanya dialami anak berusia 1-3 tahun dengan durasi berbeda pada
setiap anak. Saat hal ini terjadi di tempat umum, apa yang perlu Parents lakukan untuk mengatasi tantrum pada anak?
Kemampuan sosial dan emosional sangat berkembang pada fase ini. Di
samping itu, kesulitan anak mengekspresikan perasaannya juga bisa
menjadi alasan lain anak menjadi tantrum. Fase tantrum akan membuat anak
menangis, ngambek, marah bahkan tak jarang ia akan berguling di lantai karena keinginannya tidak terpenuhi.
Menjadi hal biasa jika tantrum terjadi di dalam rumah, tetapi
bagaimana jika si kecil tantrum di tempat umum? Apa yang sebaiknya Parents lakukan untuk mengatasi anak tantrum?
Mengatasi tantrum pada anak #1 : Tetap tenang
Bun, melihat anak menjerit tanpa henti di pusat perbelanjaan kerap membuat panik. Parents
akan merasa bingung harus melakukan apa. Ketahuilah bahwa memarahi dan
balik berteriak pada anak hanya akan membuat anak semakin frustasi.
Untuk itu, tetaplah tenang dan bertindak seperti biasa. Jika ia
melakukaanya di dalam bioskop atau ruangan publik, ajak anak ke luar.
Tawarkan anak untuk duduk dan menenangkan diri, dan jangan ragu untuk
memeluk si kecil.
Jika anak bisa tenang dalam waktu singkat, jangan lupa untuk
memberikannya hadiah kecil, Bun. Tujuannya agar anak tak akan lupa untuk
meminta sesuatu tanpa tantrum di lain waktu.
Mengatasi tantrum pada anak #2 : Pahami perasaan anak
“Terkadang, ini (tantrum) dibutuhkan anak untuk mengeluarkan
perasaannya. Jadi, biarkan saja dia (menangis),” tutur Linda Pearson,
praktisi sekaligus penulis buku The Discipline Miracle.
Linda menyebutkan, tantrum sedikit banyak membantu anak untuk belajar
mengekspresikan perasaan sekaligus mengontrol diri. Namun, pastikan
tantrum tak membahayakan si kecil ya Bunda!
Mengatasi tantrum pada anak #3 : Anggap Bunda sedang ada di rumah
Sebisa mungkin, Anda bisa berpura-pura bahwa Anda sedang berada di
rumah dengan si kecil. Buatlah skenario seolah buah hati kesayangan
Bunda menangis tanpa henti hanya dengan Anda, tak ada orang lain di
sekitar.
Jangan biarkan situasi di sekitar menguasai Anda, sehingga Anda
justru lebih memperhatikan keadaan sekitar dibandingkan anak. Hal ini
akan membuat Anda berujung stres. Anak pun tak kunjung bersikap seperti
yang Anda inginkan.
Coba mengambil napas sejenak dan beberapa saat membiarkan anak menangis adalah langkah terbaik.
Mengatasi tantrum pada anak #4 : Tetap konsisten
Jika Parents selalu berhasil mengatasi tantrum anak kumat di rumah, yakinlah Anda juga bisa menangani hal ini di luar rumah.
Tetap tenang, ambil napas dalam dan jangan sesekali tergoda untuk
berteriak pada anak menyuruhnya diam. Utamakan kekuatan dalam diri untuk
fokus dan tak mendengarkan jeritan anak.
“Tantrum akan menjadi masalah ketika orangtua kemudian menuruti apa
kemauan anak saat itu. Di masa mendatang, cara ini menjadi senjata untuk
anak mendapatkan apa yang mereka inginkan,” ungkap Diane Ryals, pakar
edukasi kehidupan keluarga dari University of Illinois.
Mengatasi tantrum pada anak #5 : Abaikan reaksi orang sekitar
Kebanyakan orangtua pasti akan merasa malu saat anak menjerit, tak
sedikit orangtua terpancing untuk marah dan lekas memberikan apa yang
diinginkan anak dengan harapan masalah akan selesai.
Tatapan tajam orang lain yang berseliweran menjadi alasan lain anak tantrum menjadi masalah yang memusingkan. Padahal, yang perlu Anda lakukan adalah jangan memedulikan apa yang orang lain pikirkan.
Jika anak menangis terlalu keras dan mengganggu orang di sekitar, gendong ia dan ajak ke tempat yang jauh dari keramaian. Duduk dan diamlah selama beberapa menit, diamkan anak sejenak hingga ia berhenti berteriak.
Tatapan tajam orang lain yang berseliweran menjadi alasan lain anak tantrum menjadi masalah yang memusingkan. Padahal, yang perlu Anda lakukan adalah jangan memedulikan apa yang orang lain pikirkan.
Jika anak menangis terlalu keras dan mengganggu orang di sekitar, gendong ia dan ajak ke tempat yang jauh dari keramaian. Duduk dan diamlah selama beberapa menit, diamkan anak sejenak hingga ia berhenti berteriak.
Selanjutnya lihat perilaku anak, apakah ia masih rewel dan memungkinkan Parents
untuk melanjutkan perjalanan hari itu. Jika anak sudah agak besar, Anda
bisa membicarakan perilaku tantrumnya di rumah dalam kondisi yang
tenang.