
Perayaan Kemerdekaan Indonesia yang
ada setiap tahun adalah momentum besar bangsa Indonesia. Perayaan kemerdekaan menjadi agenda tahunan yang dilaksanakan
dengan gegap gempita di seluruh pelosok negeri. Sudah menjadi kebiasaan dan budaya
bahwa tidak afdol jika perayaan kemerdekaan Indonesia tidak dimeriahkan dengan
aneka lomba, baik untuk anak – anak maupun dewasa.
Menapak tilas perjuangan para
pahlawan bangsa ini yang penuh
perjuangan, pengorbanan harta jiwa dan raganya. Jika mereka harus mengorbankan
harta, jiwa dan raganya maka pantaslah Allah memberikan anugerah kemerdekaan kepada
mereka. Sehingga mereka tau benar arti cinta dan bakti kepada bangsa dengan pembuktiaN yang sudah mereka lakukan.
Kini 71 tahun sudah Indonesia merdeka.
Tidak terasa kita sebagai anak cucu mereka telah menikmati kemerdekaan saat
ini, patutlah kita bersyukur atas kemerdekaan yang Allah berikan. Tetapi saat
ini sebagai ungkapan syukur kita kepada Allah, apa yang sudah kita sumbangkan
untuk negeri sebagai warisan mereka. Hakekat kemerdekaan yang kita nikmati saat
ini banyak yang telah luntur dihalau oleh kesenangan – kesenangan semata. Yaitu
kesenangan yang melupakan kita untuk mengingat segala bentuk pengorbanan
meraka. Presiden pertama RI Ir. Soekarno dalam pidatonya mengatakan “ BANGSA
YANG BESAR ADALAH BANGSA YANG MENGHORMATI JASA PAHLAWANNYA”.
Lalu apakah selama ini kita sudah
menghormati jasa para pahlawan kita, entahlah. Tapi yang jelas saat ini kita
sebagai bangsa yang besar mulai kehilangan jiwa PATRIOTISME dan NASIONALISME
yang telah dicontohkan oleh mereka. Jiwa dan raga kita belum terpatri kebanggaan terhadap pahlawan
kita, maka pantaslah kita tidak bangga dengan
Indonesia
saat ini. Padahal kemerdekaan Indonesia dengan bangsa Korea hanya
selisih
dua hari, Indonesia 17 Agustus 1945 dan Korea 15 Agustus 1945. Mengapa
Korea
lebih maju?, karena mereka sangat cinta dan bangga dengan negaranya
dengan
dibuktikan dengan PATRIOTISME dan NASIONALISMENYA. Bahkan Korea sudah
termasuk sederetan negara maju. Bagaimana dengan Indonesia?. Atau
mungkinkah Indonesia
belum benar benar merdeka?, entahlah. Tetapi jika generasi penerus masih
belum
bisa bangkit dari keterpurukan, tidak memiliki mental juang, tidak
memiliki
semangat membangun bangsa, tidak cinta dengan produk sendiri, dan
mengekor
tradisi asing, mungkin itu beberapa tandanya.
Sebagai bangsa yang
sebagaian
penduduknya adalah muslim, kita tidak boleh melupakan bahwa umat
Islamlah yang
memiliki andil besar dalam memperebutkan kemerdekaan Indonesia, termasuk
di dalamnya adalah para ulama dan santri. Jangan lupakan pengorbanan
Panglima Besar Sudirman yang memiliki pribadi teguh dan dan keyakinan
tinggi
yang memimpin perang gerilnya. Jangan lupakan semangatnya Bung Tomo
dengan
teriakan Takbir membakar semangat arek - arek Surabaya. Jangan lupakan
keberanian Cut Nyak Dien penyemangat perlwanan rakyat Aceh terhadap
Belanda. Jangan
lupakan perjuangan Pangeran Dipo Negoro melawan penjajahan Belanda. Dan
jangan
lupakan Singa Karawang Bekasi KH. Noer Alie salah satu ulama besar dan
pahlawan
dari Bekasi.
Merekalah pahlawan –
pahlawan yang
telah mengajarkan arti perjuangan, pengorbanan, keikhlasan, dan
kesabaran. Seandainya mereka masih hidup hari ini, mungkin mereka akan
mengatakan kepada kita, " wahai anak cucuku telah kuwariskan negeri ini
untuk kalian. Lanjutkan perjuangan kami dengan semangat pengorbanan
membangun bangsa, sebagaimana kami telah merebut kemerdekaan dengan air
mata dan darah". Semoga
kita tidak kehilangan pahlawan – pahlawan yang sesungguhnya seperti mereka, sehingga
kita tidak mempahlawankan animasi khayalan, film fiktif yang hanya melemahkan
dan memundurkan generasi muda. Yang
hanya mengajarkan permusuhan, kekerasan dan anarkisme.
Sudah saatnya kita mengisi perayaan Kemerdekaan
Indonesia dengan hal – hal yang lebih positif, dan lebih bermakna. Jangan isi kemerdekaan dengan
kegiatan yang hanya bersifat hura – hura dan senang – senang belaka. Kenalkan
generasi muda dengan pahlawan yang sesungguhnya. Agar mereka mampu meneruskan
harapan dan cita – cita Pahlawan Kemerdekaan Indonesia.
DIRGAHAYU INDONESIA
KE 71.
ALLAHU AKBAR…ALLAHU
AKBAR..ALLAHU AKBAR
MERDEKA…MERDEKA…MERDEKA…