Mendidik Anak agar yakin apa sebenarnya itu iman dalam Islam. Di
Negeri yang berpenduduk hampir 90 persen di dominasi oleh orang Islam,
yang mengaku Tuhan mereka adalah Allah, Rasulnya Muhammad, dan kitabnya
Al'quran. Jika semuanya sudah sesuai dengan apa yang ditentukan Allah
melalui yang diajarkan Rasul dan Al'quran, Negeri tersebut seharusnya
aman dan sentosa, serta makmur dan sejahtera.
Namun yang terjadi malah sebaliknya. Hampir 50 persen rakyatnya justru
hidup di bawah garis kemiskinan. Belum lagi dengan akhlaq remajanya yang
bobrok, lebih suka tawuran, hura-hura dan menjadi pemalas. Yang lebih
miris lagi menurut survei dari sumber terpercaya, di sebuah kota kembang
para remaja puteri sekolah menengah rata-rata mengaku pernah melakukan
hubungan intim di luar pernikahan.
Mengapa bisa terjadi seperti itu? Pada umat yang penduduknya
lebih banyak didominasi Islam, yang mengaku Tuhan mereka Allah, nabinya
Muhammad, dan kitabnya Al'quran. Inilah hal sangat penting yang sudah
seharusnya disadari, dipikirkan, dan dicari solusinya. Karena Islam
sesungguhnya adalah agama yang paling sempurna, Islam adalah Rahmat bagi
seluruh alam, dan umat Islam adalah umat yang terbaik di tengah-tengah
manusia. Tapi itu semua belum terwujud, dan seharusnya menjadi
pertanyaan besar bagi umat Islam itu sendiri, kenapa umat Islam seperti
itu?
Persoalannya adalah karena selama ini yang di ajarkan dalam Islam secara
umum dari generasi ke generasi hanyalah kewajiban pokokya saja.
Misalnya Orang Tua atau Guru hanya mengajarkan kepada anak-anak didik
tentang apa saja kewajiban sebagai orang Islam. Seperti bagaimana cara
shalat, bagaimana cara membaca Al'quran yang benar, dan bagaimana cara
ber-Islam.
Namun tanpa disadari Orang Tua maupun Guru tidak banyak atau bahkan
mungkin tidak pernah memberikan pembuktian otentik untuk dipikirkan
anak-anak agar mereka percaya dan yakin tentang kebenaran Allah dan
Islam. Juga lupa mengajarkan kepada anak-anak tentang alasan yang paling
mendasar kenapa mereka harus masuk Islam, kenapa mereka harus shalat?
Kenapa mereka harus membaca dan memahami Al'Quran? Kita semua harus
ingat! bahwa satu-satunya alasan kenapa seseorang rela mengorbankan
nyawanya, kenapa seseorang tidak mau sesuatu yang ia miliki ditukar
dengan harta yang lain? Itu adalah karena ia yakin!
Maka keyakinan merupakan hal penting yang paling utama dan akan menjadi
pondasi atas sebuah kepercayaan. Lalu bagaimana agar keyakinan itu
muncul dipikiran anak-anak kita? Satu-satunya yang dapat membuat
siapapun merasa yakin adalah dengan memberikan dan menunjukan bukti.
Bukti yang kongkrit tentang adanya Allah, baik menurut Al'Quran dan
Rasul, maupun menurut pembuktian Ilmu.
Inilah yang seharusnya diajarkan kepada anak dari generasi ke generasi
tentang bukti-bukti dan kebenaran Islam. Sudahkan anda sebagai orang tua
melakukan itu untuk anak Anda? Jika belum maka segeralah ajarkan mereka
untuk yakin tentang kebenaran Islam. Karena meskipun Anda merasa
terlambat, itu akan selalu lebih baik daripada tidak pernah melakukannya
sama sekali.
Ajarkan pemahaman yang benar sesuai Al'quran dan petunjuk Rasul, maupun
dari hasil riset ilmiah tentang bukti adanya Allah. Berikan alasan yang
tepat dan benar tentang kenapa mereka harus Islam. Berikan bukti-bukti
otentik tentang kebenaran Rasul Muhammad dan Al'quran. Penting untuk
menumbuhkan kepercayaan agar anak menjadi yakin kebenaran semua itu.
Iman itu adalah akhlaq, hanya keyakinan dalam diri anak yang dapat
mempertahankan keimanan mereka dimanapun berada.
Islam itu tidak hanya untuk dibanggakan saja, melainkan agar ajarannya
di amalkan oleh seluruh umatnya. Rasul Muhammad itu tidak untuk hanya di
puji-puji saja, melainkan segala perilaku, keimanan, dan tuntunannya
adalah untuk di jadikan contoh agar ditauladani oleh semua umat Islam.
Karena hanya dengan iman yang benar, maka Islam akan menjadi Agama yang
paling sempurna, Islam akan menjadi rahmat bagi seluruh alam, dan Islam
akan menjadi umat terbaik di tengah-tengah manusia. Semoga anak-anak
kita dapat menjadi salah satu anak yang beriman dengan benar, agar bisa
menjadi tauladan yang baik bagi sesamanya.