Bekasimedia (06/03/15) – Hari Selasa, 10 Maret 2015 nanti, Kota Bekasi memasuki usia ke 18. Jika diibaratkan anak manusia, usia 18 adalah saat dimana masa remaja telah dilewati dan siap tinggal landas menuju kedewasaan. Seperti apakah cerita dibalik berdirinya Kota Bekasi yang tak dapat dipisahkan dari sejarah saudara tuanya, Kabupaten Bekasi?
Pada awal kemerdekaan Indonesia, belum ada kabupaten Bekasi, apalagi Kota Bekasi. Yang ada adalah kabupaten Jatinegara dengan sebagian besar wilayah Bekasi saat ini masuk didalamnya.
Tahun 1950, tepatnya tanggal 17 Februari 1950 terjadi aksi besar-besaran rakyat Bekasi di alun-alun Kota. Inti dari unjuk rasa itu dalah penyampaian pernyataan sikap bahwa rakyat Bekasi menginginkan nama Kabupaten Jatinegara diubah menjadi Kabupaten Bekasi. Selain itu rakyat Bekasi juga menyatakan sikap setia kepada pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Lalu berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 1950 terbentuklah Kabupaten Bekasi, dengan wilayah terdiri dari 4 kewedanaan,13 kecamatan (termasuk Kecamatan Cibarusah yang sebelumnya masuk ke kabupaten Bogor) dan 95 desa. Angka-angka tersebut secara simbolis diungkapkan dalam lambang Kabupaten Bekasi dengan motto “SWATANTRA WIBAWA MUKTI”.
Kota Administratif, Cikal Bakal Kota Bekasi
Pada tahun 1960 kantor Kabupaten Bekasi berpindah dari Jatinegara ke kota Bekasi (jl. H Juanda). Kemudian pada tahun 1982, saat Bupati dijabat oleh H. Abdul Fatah Gedung Perkantoran Pemda Kabupaten Bekasi kembali dipindahkan ke Jl. A. Yani No.1 Bekasi.
Pasalnya perkembangan Kecamatan Bekasi menuntut dimekarkannya Kecamatan Bekasi menjadi Kota Administratif Bekasi yang terdiri atas 4 kecamatan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1981, yaitu Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Selatan, Bekasi Barat dan Bekasi Utara, yang seluruhnya menjadi 18 kelurahan dan 8 desa.
Peresmian Kota Administratif Bekasi dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 20 April 1982, dengan walikota pertama Kota Administratif dijabat oleh H. Soedjono (1982 – 1988). Tahun 1988 Walikota Bekasi dijabat oleh Drs. Andi Sukardi hingga tahun 1991 (1988 – 1991, kemudian diganti oleh Drs. H. Khailani AR hingga tahun (1991 – 1997).
Terbentuknya Kota Bekasi
Pada Perkembangannya Kota Administratif Bekasi terus bergerak dengan cepat. Pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dan roda perekonomian yang semakin pesat sehingga status Kotif Bekasi kembali di tingkatkan menjadi Kotamadya (sekarang “Kota”) melalui Undang-undang Nomor 9 Tahun 1996. Menjabat Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bekasi saat itu adalah Drs. H. Khailani AR, selama satu tahun (1997-1998).
Pada tanggal 10 Maret 1997 dilakukan peresmian berdirinya Kota Bekasi secara besar-besaran yang melibatkan pelajar-pelajar se Kota Bekasi. Menampilkan pagelaran seni budaya khas Bekasi. Peresmian dilakukan di komplek GOR Kota Bekasi.
Selanjutnya berdasarkan hasil pemilihan terhitung mulai tanggal 23 Pebruari 1998 Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bekasi definitif dijabat oleh Drs. H Nonon Sonthanie (1998-2003). Setelah masa reformasi berlangsung terpilihlah Walikota dan Wakil Walikota Bekasi yaitu : Akhmad Zurfaih dan Moechtar Muhammad (periode 2003 – 2008), melalui sidang anggota DPRD. (*/eas)